Rabu, 04 Agustus 2010

PLTA Jatiluhur





Obyek wisata Jatiluhur terletak 9 km dari kota Purwakarta, terkenal dengan Bendungan Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957, dapat menampung tidak kurang 3 milyar kubik air dari Ci Tarum dan merupakan waduk (bukan caduk lho ya..) serbaguna pertama di Indonesia.

Di dalam Bendungan Ir. H. Juanda ini, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dan produksi tenaga listrik rata-rata 1000 juta kwh setiap tahun. Selain dari itu, memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum (air PAMnya orang jakarta asalnya dari sini, berarti orang Jakarta minum limbahnya kota Bandung tuh, :-() budi daya perikanan dan pengendali banjir (tapi kok kemaren2 di berita malah bikin banjir ya, he..).

Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya.

Situ Buleud, Purwakarta



Buleud berarti bundar (bulet). Jadi, Situ Buleud dapat juga disebut Situ Bundar. Nama Situ Buleud ini diambil berdasarkan dari bentuk situ yang berupa lingkaran (bundar). Situ ini terletak tidak jauh dari pusat kota (pusat pemerintahan pemkab) Purwakarta. Merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Purwakarta selain Waduk Jatiluhur, Sentra Keramik Plered dan Gunung Parang.

Seperti yang kami amati ketika jalan-jalan ke situ yang lokasinya sering dijadikan ruang pameran atau bazaar ini, Situ ini tampak ditata dengan cukup baik, dilengkapi pepohonan yang rindang dan kebersihannya pun cukup terjaga. Secara tata kota, situ ini diposisikan sebagai terbuka hijau (RTG) atau kita biasa sebut taman kota yang ada di Purwakarta. Lebih dari itu, selain dimanfaatkan khususnya oleh warga lokal (Purwakarta) untuk bersantai, pacaran (kami manfaatin juga lho kalo buat yang satu ini, he..), bermain kartu, makan siang, olahraga, juga tempat memancing, dimana semuanya gratis (kecuali parkir), he..

NB: keindahan situnya g keliatan, nanti foto2 situnya dicari lagi..

PLTA Cirata




Cirata, selain berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air, waduk yang luasnya 62 km2 dan berketinggian maksimum 220 m di atas permukaan laut itu dikelilingi bukit. Proyek Induk Pembangkit Hidro Jawa Barat (Pikitdro Jabar) adalah Unit PLN yang menangani Proyek PLTA Cirata menghasilkan listrik 1008 MW dan dapat membangkitkan energi listrik rata-rata-rata sebesar 1.428 juta kilowatt/jam per tahun.

Bila melakukan perjalanan dari kota Purwakarta melalui Plered kita akan tiba di Cirata dalam waktu kira-kira 40 menit dengan jarak sejauh 15 km. Dalam perjalanan itu kita akan melewati pusat perdagangan peuyuem Bendul dan makanan khas Purwakarta lainnya, dan kemudian kita akan lewat di Sentra Indutri Keramik Plered, juga dapat menikmati keindahan alam di sepanjang jalan Plered-Cirata.

Daya tarik lainnya dari Danau Cirata ini adalah delapan buah turbin dan gedung sentral/Power House 4 lantai berada di terowongan bawah tanah, yang pengoperasiannya dikendalikan dari ruang kontrol Switchyard berjarak ± 2 km dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di Power House.

Danau ini sangat berpotensi untuk melakukan pengembangan perikanan, ini terbukti berdasarkan hasil sensus tahun 1999 terdapat 27.906 petak kolam jaring apung (KJA). Perikanan keramba ini berlokasi di Kecamatan Maniis, 17 km dari kota Purwakarta.